PLANING SDK PANTI PARAMA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SDK Panti Parama Pandaan
mendidik putra-putri bangsa untuk menjadi
"Manusia Indonesia Seutuhnya"
"Manusia Indonesia Seutuhnya"
MENEKANKAN 4 PILAR POKOK
1. Disiplin
2. Berprestasi (Bersemangat)
3. Tanggungjawab
4. Berbudaya
Dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2008
1. Disiplin
Kedisiplinan merupakan dasar dari seluruh kegiatan di SDK Panti Parama Pandaan. Perilaku disiplin dalam belajar akan sangat membantu keberhasilan belajar, bahkan disiplin adalah awal dari keberhasilan. Disiplin ditunjukkan dengan datang tepat waktu, taat terhadap peraturan sekolah, mengerjakan tugas tepat waktu, dan yang lebih penting adalah menyadari bahwa berperilaku merupakan kebutuhan anak-anak untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan. Berperilaku disiplin akan membentuk pribadi siswa untuk menghargai waktu, menghargai proses bahwa mendapatkan sesuatu tidak bisa diperoleh secara instan. Lebih-lebih ilmu pengetahuan dan pengalaman tidak dapat diperoleh semudah membalik telapak tangan atau orang sekarang menyebut instan (cepat saji).
Discipline
Discipline is the foundation of all activities in SDK Panti Parama Pandaan. Disciplined behavior in the study will greatly help the success of learning, even discipline is the beginning of success. Discipline shown by coming on time, adhere to school rules, doing the task on time, and, more important is to realize that the behavior is the need for children to develop themselves and prepare for the future. Discipline will behave in a personal form students to appreciate the time, to appreciate the process of getting something that can not be obtained instantaneously. Much more knowledge and experience can not be obtained as easy as turning the palm of the hand or the person now called the instant (fast food).
2. Prestasi (Bersemangat)
Prestasi dapat diraih secara maksimal apabila anak-anak belajar dengan semangat. Semangat (motivasi) dari dalam diri anak sendiri yang akan mendorong terus menerus pantang menyerah untuk meraih cita-cita yang diinginkan. Semangat dalam menjalankan belajar karena impian-impian yang ada dalam diri anak adalah awal dari keberhasilan dalam belajar. Keberhasilan belajar berarti memperoleh nilai yang baik, naik kelas, lulus ujian, dan yang penting memperoleh kemampuan untuk belajar (mempunyai kemampuan belajar untuk belajar). Nampaknya kalimat itu menarik untuk diuraikan karena tepat bahwa SDK Panti Parama Pandaan adalah Pendidikan Dasar. Pendidikan dasar berarti memberi bekal bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bila semangat belajar terbentuk dari sekolah dasar pada pendidikan lanjutanpun akan relatif bersemangat lebih-lebih semakin dekat dengan cita-cita yang diinginkan.
Pendidikan mempersiapkan anak-anak untuk semakin bisa mandiri (alienasi), berkembang menurut bakat dan minatnya, serta menentukan arah kehidupannya.
Bagaimana anak-anak usia sekolah dasar memperoleh pemenuhan dasar-dasar dalam pendidikan. Dasar-dasarnya adalah kompetensi MEMBACA, MENULIS, DAN BERHITUNG (CALISTUNG). Ketiga hal tersebut merupakan kompetensi dasar di Sekolah Dasar yang harus dituntaskan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Ketiga kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam bahan-bahan yang disebut Mata Pelajaran; yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, Komputer, Pengembangan Diri (Wajib : Pramuka; Pulihan : Sepak Bola, Volly Ball, Bulu Tangkis, Bela Diri, Tenis Meja, Basket, Tari Kreasi Baru, Seni Vokal, Musik Kulintang, Musik Angklung, English Club, dan Drum Band).
Accomplishments
Accomplishments can be achieved to the maximum when children learn with enthusiasm. Spirit (motivation) from within the child himself will encourage continuous unyielding to achieve the desired goals. Spirit in the running to learn because there are dreams that the child is the beginning of success in learning. Learning success means getting good grades, grade, pass the exam, and an important gain the ability to learn (have the ability to learn to learn). It seems that the sentence was described as appealing to the right that the SDK Panti Parama Pandaan Basic Education. Basic education means providing supplies for the children to continue higher education. When the spirit of learning form of education from primary school to be relatively vibrant lanjutanpun the more so the closer to the desired goal.
Education prepares children for the more able to be independent (alienation), evolving according to their talents and interests, as well as determine the direction of his life.
How are the children of primary school age get in the fulfillment of basic education. The basics are the competence of reading, writing, and arithmetic (CALISTUNG-acronim Indonesian). Thirdly it is a basic competence in elementary school that must be completed and can not be negotiable.
These three competencies are translated into a material called Subjects ie Religious Education, Citizenship Education, Indonesian Language, Mathematics, Natural Sciences, Social Sciences, Arts Culture and Skills, Physical Education, Sports, and Health, the Java language , English, Computer, Personal Development (Compulsory: Scouts; recovered: Football, Volly Ball, Badminton, Martial Arts, Table Tennis, Basketball, New Creative Dance, Vocal Arts, Music Kulintang, Angklung Music, English Club, and Drum band).
3. Tanggungjawab
Bersikap tanggungjawab harus diajarkan sejak dini. Bertanggungjawab berarti mau menanggung semua resiko atas keputusan yang diperbuat oleh seorang anak. Sikap bertanggungjawab dapat dibentuk melalui proses dalam pendidikan di rumah, di sekolah, atau di manapun, dengan berproses secara langsung. Misalnya anak diberi kepercayaan menurut kemampuannya. Mendidik anak-anak suapaya mempunyai tanggung jawab sebenarnya cukup sulit. Namun dalam pendidikan kesulitan itu tidak boleh dihindari, bahkan para guru akan tertantang bagaimana membuat anak-anak mempunyai sikap tanggung jawab. Dalam proses pendidikan melatih anak agar bertanggungjawab, misalnya dengan memberi kepercayaan anak untuk menyanyi di depan kelas, menyuruh siswa untuk tertib ketika tidak ada guru, memberi kesempatan anak-anak untuk memimpin, menjadi pengurus kelas, menyuruh anak untuk menjadi petugas upacara, atau bahkan meminta tanggungjawab untuk mengakui kesalahan dengan besar hati.
Seorang anak yang bertanggungjawab mempunyai sikap jujur, kerja keras, adil, bijaksana, menyukai tantangan, tidak egois, dan rendah hati. Sikap tanggung jawab juga akan menjunjung tinggi kebenaran berdasarkan nilai-nilai kekayaan pengetahuannya, kemanusiaan, agama, budaya, dan hak azasi manusia. Pendek kata mempunyai hati yang bersih. Anak yang bertanggungjawab akan merasa takut untuk berbuat kesalahan, tetapi ia akan berani karena kebenaran hakiki, keadilan, dan cinta kasih, sehingga dalam hidupnya penuh pengharapan. Sikap-sikap seperti itulah yang dikembangkan di SDK Panti Parama Pandaan.
Responsibility
Responsibility must be taught early. Responsible would bear all the risk on the decision done by a child. Responsible attitude can be formed through the education process at home, at school, or wherever, with proceeds directly. For example, children are given confidence in his abilities. Educating children have a responsibility suapaya actually quite difficult. But the difficulty that education should not be avoided, even the teachers will be challenged how to make the kids have an attitude of responsibility. In the educational process to train children to be responsible, for example by giving the child confidence to sing in front of the class, telling students to order when there is no teacher, giving children the opportunity to lead, take charge of the class, send children to become official ceremony, or even ask responsibility to admit mistakes with big hearts.
A child who has a responsible attitude of honest, hard working, fair, thoughtful, loves a challenge, selfless, and humble. The attitude of responsibility will also uphold the truth based on the values of the wealth of knowledge, humanity, religion, culture, and human rights. In a word has a pure heart. Children who are responsible will be afraid to make mistakes, but he would dare because the ultimate truth, justice, and love, so full of hope in her life. Attitudes like that are developed SDK Panti Parama Pandaan.
4. Berbudaya
Berbudaya artinya menjujung tinggi nilai-nilai keagamaan, ke-Indonesiaan, etika dan estetika. Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dengan semangat religiusitas karena Indonesia mempunyai keragaman agama karena kebenarannya masing masing. Nilai-nilai keagamaan menunjukkan arah kebenaran mutlak yaitu Tuhan yang menciptakan dari ketiadaan menjadi ada jagat raya seisinya, lebih-lebih manusia ciptaan Tuhan yang paling luhur karena dianugerahi akal budi. Disamping itu kepada anak-anak perlu diajarkan bagaimana menghormati teman (orang) yang beragama lain.
Ke-Indonesiaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan; nilai persatuan dan kesatuan dari berbagai kalangan. Semangat cinta Indonesia dapat diwujudjan dengan mengikuti Upacara Bendera dan mengunjungi museum bersejarah, serta mempelajari sejarah Indonesia. Mengembangkan nilai gotong royong yang sudah mulai luntur di akhir-akhir ini.
Nilai etika adalah sikap sopan santun dalam pergaulan dengan sesama teman, guru, orang tua, dan orang-orang yang ada di masarakat (tata krama)
Sedang estetika adalah nilai-nilai yang menyangkut keindahan, kebersiahan, dan keamanan. Kindahan seni : menari, menggambar, menyanyi, dan bermain musik. Kebersihan sekolah menyangkut kesehatan anak-anak. Keamanan penting agar bisa belajar dengan tenang dan nyaman.
SDK Panti Parama menyelenggarakan pendidikan nilai-nilai tersebut dalam PENDIDIKAN KARAKTER, yang dijalankan di kelas (indoor), di lapangan (outdoor), dan teintegrasi dalam semua mata pelajaran. Karakter yang dikembangkan adalah: disiplin, kerja keras, keingintahuan, bertanggungjawab, kerja sama, beriman, jujur, dan sebagainya.
Cultured
Cultured means developing religious values, the Indonesian, ethics and aesthetics. Appreciate religious values developed in the spirit of religiosity because Indonesia has a diversity of religions as true respectively. Religious values indicate the direction of absolute truth is God who creates out of nothing into being everything in the universe, the more man's most noble of God's creation because it was awarded a reason. Besides, the children need to be taught how to respect your friends (those) of other faiths.
The Indonesian are the values associated with the heroes of the independence struggle; the unity and integrity of various circles. The spirit of love Indonesia can diwujudjan by following the Flag Ceremony and visit historic museums, as well as studying the history of Indonesia. Develop the mutual cooperation that has begun to fade in recent years.
Ethical value is politeness in interaction with peers, teachers, parents, and those that exist in masarakat (good manners)
Is being aesthetic values related to beauty, kebersiahan, and security. Kindahan arts: dancing, drawing, singing, and playing music. Cleanliness of the health of school children. Security is important in order to study in peace and comfort.
SDK Panti Parama these values in CHARACTER EDUCATION, which is run in the class (indoor), in the field (outdoor), and integrated in all subjects. The characters are developed are: discipline, hard work, curiosity, responsibility, cooperation, faith, honesty, and so forth.
KESIMPULAN :
Empat pilar di atas saling terkait satu sama lain, dan harus dilihat satu kesatuan. Urutan satu sampai dengan empat tidak ditentukan ujung pangkalnya, namun merupakan rantai lingkaran dengan kedudukan peran yang sama.
CONCLUSION:
Four pillars on the intertwined with each other, and to be seen a single unit. Order of one to four base end is not specified, but a chain loop with the position of the same role.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar